• Home/
  • Berita Daerah/
  • Tim Basarnas Kendari Masih Berupaya Cari Remaja yang Hilang di Buton

Tim Basarnas Kendari Masih Berupaya Cari Remaja yang Hilang di Buton

SULAWESI TENGGARA – Tim Penyelamat Pos SAR Baubau, Basarnas Kendari, melakukan operasi pencarian terhadap seorang remaja berusia 16 tahun yang hilang di kebun kopra di Desa Lanosangia, Kecamatan Kulisusu Utara, Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepala Basarnas Kendari Amiruddin AS di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa remaja tersebut bernama Abdul Rasyid (16). Korban pertama kali dilaporkan hilang oleh Sekretaris Desa Lanosangia Nurdin pada pukul 07.10 WITA, yang dilansir ANTARASULTRA.

“Kami menerima laporan telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang di Kebun Desa Lanosangia, Kecamatan Kulisusu Utara,” kata Amiruddin. Ia menyampaikan bahwa berdasarkan informasi tersebut, pihaknya kemudian memberangkatkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menuju lokasi yang diinformasikan untuk memberikan bantuan SAR pada pukul 07.25 WITA.

“Jarak tempuh lokasi tersebut dengan Pos SAR Baubau sekitar 298 kilometer,” ujarnya.

Amiruddin mengungkapkan bahwa saat tiba di lokasi itu, Tim Penyelamat Pos SAR Baubau langsung melakukan penyisiran bersama masyarakat sekitar dan keluarga korban untuk mencari tanda-tanda keberadaan Abdul Rasyid.

“Dalam pencarian itu beberapa alat utama yang digunakan, antara lain mobil penyelamat, palsar medis, palsar evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa hilangnya korban bermula saat kakeknya sedang mengangkut kopra hasil dari kebun, pada Jumat (7/6/2024). Baru satu kali mengangkut kopra, kakek tersebut langsung pulang ke rumah untuk sarapan, sekaligus mengajak istri dan korban untuk ikut ke kebun dan mengangkut kopra tersebut bersama-sama.

“Saat kakeknya masih sarapan, korban memutuskan untuk berangkat duluan sendiri ke kebun,” ujarnya.

Setelah sarapan, lanjutnya, kakek tersebut langsung menyusul korban ke kebun. Namun, di perjalanan, kakek itu bertemu dengan penduduk setempat yang juga petani kopra, kakek itu kemudian menanyakan apakah dia melihat korban melintas untuk memastikan bahwa korban memang betul-betul menuju ke kebun atau tidak.

“Kemudian dijawab bahwa korban terlihat melintas menuju kebun, namun pada saat kakek korban tiba, korban tidak berada di kebun tersebut,” kata Amiruddin. Ia menambahkan bahwa saat itu juga kakek korban langsung melakukan pencarian di beberapa lokasi kebun tetangga, akan tetapi tanda-tanda keberadaan korban tak kunjung ditemukan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave A Comment

All fields marked with an asterisk (*) are required