• Home/
  • Berita Daerah/
  • Miris! Gadis SMA di Bali Jadi Korban Pelecehan Seksual Kakak Ipar selama 3 Tahun

Miris! Gadis SMA di Bali Jadi Korban Pelecehan Seksual Kakak Ipar selama 3 Tahun

BALI – Seorang anak di bawah umur, sebut saja Bunga yang masih umur 16 tahun, menjadi korban pelecehan seksual selama tiga tahun. Dan, di luar dugaan, si pelaku merupakan kakak ipar dari korban anak diduga melakukan pengancaman. Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Jembrana. Informasi yang dihimpun, kasus dugaan pelecehan anak di bawah umur di wilayah Kecamatan Jembrana ini terjadi sejak tiga tahun lalu.Korban saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) hingga lulus sekolah. Perbuatan terduga pelaku berlanjut ke Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai korban putus sekolah, sebagaimana dilansir radarbali.id pada Minggu (2/6/2024).

Kasus baru terungkap beberapa hari lalu, berawal dari kakak korban yang mencurigai kedekatan korban dengan kakak iparnya, suami kakak korban sejak masih SMP.

“Kakaknya korban curiga dengan kedekatan adiknya dengan suaminya,” ujar sumber koran ini. Kakak kandung korban, kemudian mengecek handphone suaminya. Dari handphone suaminya, terungkap bahwa kecurigaannya terbukti, bahwa suaminya berhubungan dengan adiknya.

Dari pengakuan korban sudah dekat dengan korban. Bahkan sudah pernah dilecehkan oleh kakak iparnya. Perbuatan terduga pelaku diduga karena ada ancaman dari terduga pelaku, sehingga korban menuruti permintaan terduga pelaku. Korban mengaku dipaksa oleh terduga pelaku. Keluarga korban yang mendapat keterangan korban, kemudian dilaporkan ke Polres Jembrana. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Negara untuk dilakukan visum. Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Si Ketut Arya Pinatih belum bisa dikonfirmasi mengenai laporan tersebut.

Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Anak (UPTD PPA) Jembrana Ida Ayu Sri Utami saat dikonfirmasi mengaku belum mendapat infomasi adanya kasus tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Jembrana memastikan kasus tersebut.

“Kami koordinasikan dulu dengan kepolisian, belum bisa memastikan,” terangnya.  []

Nur Quratul Nabila A

Leave A Comment

All fields marked with an asterisk (*) are required