Jelang Pilgub Serentak, Bacalon Gubernur Sulteng Sibuk Nge-Loby

SULAWESI TENGAH – Menjelang tahapan pendaftaran calon gubernur Sulteng pertengahan Agustus 2024, membuat para calon gubernur pontang-panting, loby-loby mengumpulkan rekomendasi dukungan partai politik (Parpol) di tingkat pengurus pusat, sebagai syarat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Sejumlah calon gubernur Sulteng tampak sudah percaya diri mengumumkan ke publik, bahwa telah memenuhi syarat maju dalam kontestasi Pilgub Sulteng setelah mendapatkan dukungan parpol. Bakal calon gubernur yang juga Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, H Ahmad Ali misalnya menyebutkan dirinya telah mendapat dukungan sedikitnya enam partai politik.

“Gerindra, PKB, PAN, Nasdem, Hanura, PPP, dan ada beberapa partai lain insyaalah akan menyampaikan dukungannya,” kata Ahmad Ali saat menyampaikan pidato politiknya pada acara Deklarasi Akbar Relawan Ahmad Ali di Hotel Santika, Selasa malam 2 Juli 2024.

Bahkan saat Ahmad Ali dalam kegiatan temu masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (6/7/2024) mengatakan, bahwa akan ada partai besar lagi yang akan menyatakan dukungan kepada Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri. Namun Ahmad Ali belum mau membeberkan partai besar yang dimaksud. Ahmad Ali bersama calon wakil gubernur Sulteng Abdul Karim Aljufri, dalam orasinya dihadapan relawan, menyatakan jika mendapat kepercayaan memimpin Sulteng, maka pihaknya akan menjadikan Sulteng sebagai penyanggah IKN.

Sementara kejutan lain juga datang dari calon gubernur Sulteng Anwar Hafid yang telah lama mengikrarkan berpasangan dengan Reny Lamadjido. Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, Minggu (7/7/2024) dalam jumpa Pers di kediamannya di Jalan Samratulangi Kota Palu memastikan telah didukung tiga parpol, yaitu, Demokrat, PBB dan PKS. Anwar Hafid mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh ketiga partai tersebut.

“Kami merasa sangat terhormat dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Partai Demokrat, PKB, dan PKS. Ini adalah langkah awal yang penting dalam upaya kami untuk membawa perubahan positif bagi Sulawesi Tengah,” ucapnya.

Syarat untuk maju menjadi calon Gubernur Sulteng telah terpenuhi dengan dukungan minimal 11 kursi di DPRD. Total kursi yang telah dimiliki oleh pasangan ini melebihi syarat yang ditentukan, yaitu 14 kursi.

“Partai Demokrat dengan 8 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 1 kursi, serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 5 kursi, sehingga total menjadi 14 kursi. Ini sudah lebih dari cukup, walau demikian jika ada partai lain yang juga ingin memberi dukungan kepada kami tentu kami akan terbuka dan berterima kasih,” ujar Anwar Hafid.

Bagaimana dengan Petahana Rusdy Mastura atau yang akrab disapa bung Cudy ?

Seperti diketahui bakal pasangan calon petahana gubernur Rusdy Mastura tetap akan berpasangan bakal calon wakil gubernurnya pada Pilgub 2020 lalu yaitu, Ma’mun Amir dengan tagline “Sangganipa”. Juru bicara Sangganipa, Mohamad Hamdin dalam siaran persnya mengatakan, pengusung calon gubernur dan wakil gubernur Rusdy-Ma’mun berasal dari parpol papan atas.

Menurut Hamdin, pertengahan Agustus 2024 mendatang, Sangganipa akan mengumumkan jumlah partai politik (parpol) pengusung di Pilkada Sulteng Nopember 2024.

“Sangganipa akan Otw 2 Periode dengan tiga parpol papan atas. Pertengahan Agustus kita deklarasikan,” ujar Mohamad Hamdin.

Menurut Hamdin, memasuki tahapan pendaftaran bakal calon di KPU Sulteng, isu bahwa duet petahana tidak akan mendapatkan kendaraan politik sangat kencang dan bahkan ada pihak tertentu, yang sengaja menggiring opini tak sedap itu.

“Ada pihak yang menggiring opini, seolah Rusdy Mastura tidak dapat dukungan parpol. Isu itu sengaja diorganisir,” ucapnya.

Sementara pada Pemilihan Legislatif 14 Februari 2024 lalu ada 12 partai yang berhasil memperoleh kursi DPRD Sulteng, rinciannya, Partai Golkar 8 kursi, NasDem 8 kursi, Demokrat 8 kursi, Gerindra 7 kursi, PDIP 7 kursi, PKS 5 kursi, PKB 5 kursi, PAN 2 kursi, Perindo 2 kursi, Hanura 1 kursi, PBB 1 kursi, dan PPP 1 kursi dengan total 55 kursi. Calon gubernur Ahmad Ali mengklaim telah mendapat dukungan 6 Parpol yaitu, Gerindra, PKB, PAN, Nasdem, Hanura, PPP atau dengan total dukungan suara parpol 25 kursi.

Anwar Hafid menyebutkan telah didukung tiga Parpol yaitu, Demokrat, PBB dan PKS atau jumlah total perolehan dukungan suara parpol 14 kursi. Cudy-Ma’mun diklaim oleh tim Sangganipa telah mendapat dukungan dari Partai Perindo atau dukungan 2 kursi dan akan ada tiga partai lainnya yang akan memberi rekomendasi dukungan.

Sementara Parpol yang belum menentukan sikap dukungan dan menjadi harap-harap cemas bagi para bakal calon Gubernur Sulteng, adalah Partai Golkar dengan jumlah kursi 8 kursi dan PDIP 7 kursi. Jika kursi Golkar dan PDIP digabungkan akan menjadi 15 kursi. Masih ada dua calon gubernur Sulteng yang juga belum mendapat gambaran mendapatkan dukungan Parpol yaitu, Hidayat Lamakarate dan Moh. Irwan Lapatta. Kemanakah Golkar dan PDIP menambatkan dukungannya pada calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng? Menarik ditunggu. []

Nur Quratul Nabila A

Leave A Comment

All fields marked with an asterisk (*) are required