Menjabat 2 Periode, Era Jokowi Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan sebesar 3 Juta Orang
JAKARTA – Jumlah penduduk miskin selama 10 tahun terakhir turun sekitar 2,2% per tahun. Artinya selama satu dekade masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, penduduk miskin di Indonesia sudah berkurang sekitar 3,06 juta orang. Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan, data terbaru per Maret 2024, jumlah penduduk miskin sebanyak 25,22 juta orang, turun dari posisi Maret 2023 sebanyak 25,09 juta orang. Dibanding Maret 2021 juga lebih rendah karena saat itu sebanyak 27,54 juta orang.
“Jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 3,06 juta orang atau turun sekitar 2,22% poin dalam sepuluh tahun terakhir,” kata Imam saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (1/7/2024) yang dikutip CNBC.
Pada Maret 2021 jumlah penduduk miskin memang sempat melonjak hingga mencapai 27,54 juta orang, dari sebelumnya pada Maret 2020 sebanyak 26,42 juta orang karena merebaknya Pandemi Covid-19. Namun, sebelum periode itu jumlah kemiskinan memang sudah turun secara konsisten.
Misalnya, pada Maret 2019 hanya sebanyak 25,14 juta orang, dari sebelumnya data per Maret 2018 sebesar 25,95 juta. Data per Maret 2018 itu juga turun dari catatan per Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang. Pada Maret 2016 pun datanya masih sebanyak 28,01 juta orang.
Per Maret 2015 jumlahnya sempat mencapai titik tertingginya selama 10 tahun terakhir, sebesar 28,59 juta orang. Jumlah penduduk miskin pada periode itu naik dari catatan per Maret 2014 yang sebesar 28,28 juta orang.
“Secara rata-rata, jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 300 ribu orang per tahun” kata Imam Machdi.
Imam juga menekankan, penurunan kemiskinan terjadi di wilayah perdesaan dan perkotaan, dengan laju penurunan di pedesaan lebih tinggi dibanding perkotaan. Pada Maret 2024 di pedesaan sebesar 11,79% turun dari Maret 2014 sebesar 14,17%. Sedangkan perkotaan kini persentasenya 7,09% dari Maret 2014 sebesar 8,34%. []
Nur Quratul Nabila A