Luhut dan Sri Mulyani Nge-Padang sambil Bahas Isu Ekonomi dan Alur Hilirisasi
JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali bertandang ke kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan. Hal ini terungkap dari postingan Instagram Sri Mulyani @smindrawati. Sri Mulyani mengaku dalam pertemuan itu dirinya dan Luhut membahas isu ekonomi terkini, termasuk investasi dan hilirisasi. Sri Mulyani dan Luhut pun menyempatkan makan nasi padang bersama.
“Makan siang nasi Padang di kantor hari ini bersama Pak Luhut Pandjaitan. Kami membahas mengenai perkembangan ekonomi terkini dan beberapa isu Investasi dan hilirisasi yang perlu mendapat perhatian dan penanganan,” kata Sri Mulyani laman Instagram miliknya, dikutip CNBC pada Kamis (27/6/2024).
Sri Mulyani mengungkapkan dirinya senang bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan Luhut.
“Good to always collaborate dan bersinergi Pak Luhut,” tulisnya.Adapun, Kementerian Keuangan menyatakan telah mendesain Rancangan APBN 2025 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target pemerintah. Salah satu program yang didorong adalah program hilirisasi.
“Arah kebijakan perluasan hilirisasi tahun 2025 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, hilirisasi juga kami dukung,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta dalam rapat panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat pada RAPBN 2025 dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa, (25/6/2024).
Isa mengatakan saat ini program hilirisasi masih berfokus pada industri berbasis tambang mineral. Dia mengatakan ke depannya hilirisasi pertambangan ini akan dilanjutkan dengan memperluas komoditasnya, termasuk bauksit, timah dan tembaga.
Selain bahan tambang, Isa mengatakan tahun depan program, hilirisasi akan diperluas kepada produk berbasis agro, seperti rumput laut, perikanan dan Crude Palm Oil (CPO). “Tahun depan kami memberikan perhatian lebih pada hilirisasi berbasis agro, di sini ada perikanan, kemudian rumput laut, bahkan CPO kami coba,” kata dia.
Isa meyakini program hilirisasi ini akan memberikan nilai tambah pada produk-produk Indonesia. Nilai tambah produk itu akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. []
Nur Quratul Nabila A